Saudi Bangun KA Haji, Mekkah-Madinah 5 Jam

Belum selesai proyek monorail Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), pemerintah Arab Saudi terus menggenjot proyek pembangunan transportasi massal. Yang terbaru adalah penyelesaian tahap akhir proyek jalan kereta api (KA)Haramain, yang akan menghubungkan Jeddah-Mekkah dan Madinah. Selain untuk kepentingan domestik proyek ini akan memperlancar lalu lintas 2,5 juta jamah haji pada musim haji. Nantinya perjalanan Mekah Madinah hanya memakan waktu lima jam.

"Izin pelaksanaan tahap akhir akan diberikan pada akhir tahun ini," kata Menteri Transportasi Arab Saudi Jabara Al-Seraisry Jumat (22/10) di Dammam Arab Saudi.

Dikatakan Jabara, kementeriannya akan mempelajari penawaran harga dan analisa teknis yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba untuk memenangkan kontrak sebelum akhir tahun ini. "Kami akan segera mengumumkan pemenang tendernya," kata menteri pada sejumlah wartawan seperti dilansir Arab News.

Jabara Al-Seraisry menjelaskan kereta api yang menghubungkan Makkah, Madinah dan Jeddah akan membawa peningkatan dramatis dalam pengangkutan jemaah haji antara kedua kota suci. Proyek ini Ini akan mengurangi waktu perjalanan antara Jeddah dan Makkah untuk setengah jam yang tadinya sekitar satu jam. "Sementara Mekah Madinah yang biasa ditempuh dalam tujuh jam menjadi sekitar lima jam saja," ujar Jabara.

Komite pengawasan proyek mengumumkan secara terbuka penawaran tender keuangan dan teknis pada hari Selasa lalu di hadapan Al-Seraisry, dan Abdul Aziz Al-Hoqail, presiden Saudi Railway Organization (SRO), serta pejabat senior lainnya.

Dikatakan Menteri Transportasi, pemerintah Arab Saudi telah menjalankan mega proyek ini ke arah yang benar. "Kami telah menyerukan tender untuk semua proyek yang berhubungan dengan kereta api penting, khususnya untuk kepentingan pelayanan haji," ujar Jabara.

Ditambahkan tahap kedua proyek ini meliputi pembangunan rel kereta api, pengaturan sinyal, komunikasi dan sistem penyediaan tenaga listrik dan pemasukan dari kereta dan mobil kereta api. Al-Hoqail mengatakan bagian keuangan menawarkan untuk membangun lima stasiun kereta api di Makkah, Madinah, Jeddah, Rabigh dan bandara Jeddah bagi para perusahaan tender.

Al-Rajhi konsorsium memenangkan kontrak tahap pertama senilai SR6,79 miliar. Perjanjian tender lain senilai SR1.8 miliar ditandatangani dengan Perusahaan Listrik Saudi untuk menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk kereta api berkecepatan tinggi.

Dewan Menteri mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan proyek sepanjang -450 km itu. Mereka menginstruksikan Lembaga Keuangan Reksa Dana Umum milik Negara untuk menandatangani kontrak dan keuangan layanan bisnis untuk mega proyek ini dengan memberikan pinjaman bebas bunga.

Muhammad Al-Dahlawi, ketua komite kompensasi kementerian, mengatakan penggunaan tanah untuk proyek ini berjalan dengan baik, meskipun keberatan yang diajukan oleh beberapa pemilik tanah.

Al-Dahlawi mengatakan kepada Arab News pembebasan lahan akan selesai tepat waktu untuk melaksanakan proyek tersebut. Dia mengatakan komite delapan-anggota yang termasuk pejabat dari Governorat Mekah, Departemen Keuangan dan kotamadya di Mekah dan Madinah.

Haramain Kereta Api akan mengoperasikan kereta api pada kecepatan lebih dari 300 km per jam. Proyek ini meliputi pembangunan 450 km kecepatan tinggi jalur kereta api listrik antara tiga kota. Proyek ini akan dilengkapi dengan sistem canggih sinyal dan telekomunikasi.

Menyoroti keuntungan proyek, seorang pejabat senior mengatakan, Kereta Api Haramain akan membuat SR500 juta pada tahun pertama. Proyek ini merupakan bagian dari program perluasan kereta api utama yang melibatkan peletakan jalur 950 km antara Riyadh dan Jeddah dan juga jarak 115 km menghubungkan Dammam dan Jubail.(timur arif/mch jeddah)