Terbaru
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Mulia Menjadi Umat Muhammad
Oleh: KH. M. Baidowi Muslich"Tiap-tiap umat mempunyai rasul." Demikian Arti dari firman Allah surat Yunus: 47. Lewat rasul inilah Allah mengajari umat manusia sejak zaman dahulu kala di tiap kurun dan generasi, meniti kehidupan di dunia ini. Sehingga, jika ada satu umat yang mengelak dari pengadilan Allah di hari akhirat nanti, maka dijawab oleh Allah: "Bukankah Aku telah menurunkan seorang rasul yang memberi petunjuk kepadamu?"
Dan telah ditakdirkan Allah, bahwa kita terlahir sebagai umat Nabi Muhammad saw: penghulu dari semua nabi. Maka, apakah kita dapat mengelak jika nanti ditanya; bukankah Nabi Muhammad saw telah memberi petunjuk kepada kita?
Teks-teks dalam ilmu 'Aqoid Islam menjelaskan bahwa salah satu hal yang wajib diyakini kebenarannya adalah bahwa Allah memuliakan umat Muhammad melebihi umat-umat terdahulu; umat semua nabi dan rasul. Berbagai keistimewaan telah diberikan oleh Allah kepada umat Muhammad saw; kelebihan kedudukan diantara umat lain, kesempurnaan syari'at dan sebagianya.
Di dalam al Qur'an setidaknya ada dua ayat yang menjelaskan hal ini. pertama surat ali Imran: 110 yang artinya, "Kamu sekalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan ada kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Dan dalam surat al Baqarah ayat 143 Allah berfirman yang artinya, "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Sedangkan hadis-hadis banyak sekali yang di riwayatkan oleh para hafidz dengan berbagai redaksi. Di antaranya adalah hadis riwayat Abu Nu'aim dalam al Hilyah dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah saw, beliau bersabda menceritakan dialog antara nabi Musa as dengan Allah swt.
Allah mewahyukan kepada nabi Musa as, nabi kaum Israel, "Bahwasannya barang siapa bertemu menghadapKu sedangkan dia menentang kepada Ahmad, maka aku akan memasukkannya ke neraka." Musa bertanya, "Wahai Tuhanku, siapakah Ahmad itu?" Allah menjawab, "Aku tidak menciptakan satu makhluk pun yang lebih mulia daripadanya. Aku tulis namanya berserta namaKU di atas 'arasy sebelum Aku jadikan langit dan bumi. Sesungguhnya surga diharamkan bagi seluruh makhlukKu sampai dia (Muhamad saw) dan umatnya masuk ke dalamnya." Musa as bertanya, "Sipakah umatnya?" "Orang-orang yang suka memuji, yaitu memuji Aku dalam keadaan susah maupun senang, mengokohkan batinnya dan membersihkan badannya, berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari. Aku akan menerima yang sedikit amal mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga karena kesaksian tiada tuhan selain Allah."
Musa berkata, "Jadikanlah aku nabi dari umat itu." "Nabi mereka adalah dari golongan mereka sendiri," Jawab Allah swt. Musa meminta, "Jadikanlah aku umat dari Nabi itu," Jawab Allah, "Kamu telah mendahuluinya dan dia yang terakhir, tetapi aku akan mempertemukan kamu dengan dia di tempat yang kekal." Dalam satu riwayat, berbunyi, "Wahai Musa sesungguhnya Aku memilihmu atas manusia dengan risalahKu dan firmanKu, maka ambilah apa yang telah Aku berikan kepadamu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." Jawab Musa, "Saya rela wahai Tuhanku......"
Dari keterangan ayat dan hadis tersebut dapat kita ambil beberapa hikmah dan pelajaran. diantaranya adalah, pertama, betapa mulianya umat Muhammad yang di sebut umat Islam ini karena di pilih oleh Allah sebagai khoiru ummah (umat terbaik), sebagai umatan wasathan (umat yang adil dan pilihan) yang menjadi saksi atas umat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Umat Muhammad disebut kaum yang sholeh, kaum yang akan memasuki surga terlebih dahulu sebelum umat-umat yang lain, bahkan merupakan penghuni surga terbanyak. sebagaimana dalam hadis disebut separuh ahli surga atau dua pertiga ahli surga adalah umat Muhammad."
Kedua, tentang siapakah yang termasuk umat Muhamad itu? karena disebut khoiru ummah tentunya ialah orang-orang yang baik yang berhak menjadi umat Muhammad. Sedangkan yang tidak baik jangan mengharap diakui sebagai umat Muhamad.
Di dalam ayat-ayat dan hadis tersebut jelas terkandung adanya syarat-syarat dan kriteria untuk mengaku sebagai umat Muhammad yaitu, Pertama, Iman kepada Allah swt; tu'minuna billah. Kedua, amar ma'ruf nahi munkar suka berbuat kebajikan mengajak orang lain berbuat kebajikan, menjauhi perkara mungkar dan mencegah orang lain dari kemungkaran.
Ketiga, suka bersyukur kepada Allah dalam segala keadan. Digambarkan sebagai al Hammadun (yang suka memuji Allah). Keempat, suka memelihara kesucian diri baik lahir maupun batin "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang banyak bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri."
Kelima, suka memelihara ibadahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah baik di waktu siang maupun malam, "Puasa di siang hari dan beribadah.... di malam hari.
Manakala lima persyaratan tersebut dapat dipenuhi maka insya'allah predikat umat Muhammad sebagai khoiru ummah tetap dapat di miliki oleh siapa saja baik secara pribadi atau kelompok maupun umat manusia secara keseluruhan sampai hari kiamat nanti.
Oleh karena itulah mari kita selalu berusaha untuk menjadi umat Muhamamd yang baik, dengan memperhatikan lima hal tersebut. Semoga Allah swt dan Rasullah saw mengakui bahwa kita ini adalah benar-benar umatnya. Dan Rasullah menjadi saksi bagi kita. Amin.
Penulis adalah Ketua MUI Kota Malang, dan Ketua Umum Takmir Masjid Agung Jami’ Malang