Terbaru
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Warning: Creating default object from empty value in /var/www/vhosts/masjidjami.com/httpdocs/modules/mod_latestnews/helper.php on line 109
Kulaib bin Hazim menerangkan, bahwa Rasulullah telah bersabda: "Hai umatku, carilah surga dengan penuh kesungguhan, dan tinggalkanlah neraka dengan kesungguhan pula. Sungguh orang yang mencari surga tidak akan pernah tidur. Dan orang yang menjauhkan diri dari neraka, juga tidak akan pernah tidur. Sebab surga dilingkupi dengan perkara-perkara yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dilingkupi dengan kesenangan nafsu. Janganlah keindahan dunia dan kesenangan syahwat melupakan dirimu dari mengingat akhirat.
Umil-Mukminin Aisyah menerangkan, suatu ketika ada seorang perempuan yang tangannya kering karena terkena penyakit saraf, datang menghadap Rasulullah SAW, seraya berkata: "Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar aku mendapat kesembuhan dari tanganku yang sakit ini. Rasulullah kemudian bertanya: "Apakah yang menyebabkan tanganmu sakit?" Perempuan itu kemudian menjawab dengan mengisahkan ceritanya. Pada suatu malam aku bermimpi hari kiamat telah tiba. Neraka Jahanam telah dinyalakan, dan surga telah terbentang luas dengan beragam nikmat di dalamnya. Dalam mimpi, aku melihat ibuku berada di jurang neraka Jahanam. Tangan kanannya memegang sepotong roti, sedang tangan kirinya memegang sepotong kain untuk menolak api neraka. Lalu aku bertanya: "Hai ibu, mengapa engkau bertempat tinggal dalam jurang neraka Jahanam. Padahal engkau adalah orang yang taat beribadah kepada Allah dan selalu berbakti kepada suami?"
Ibuku menjawab: "Anakku, sewaktu di dunia aku termasuk orang yang kikir lagi bakhil. Dan inilah jurang tempat tinggal sebagai balasan bagi orang yang bakhil lagi kikir sewaktu di dunia.'' Aku bertanya lagi: "Ibuku, apakah arti sepotong roti dan sepotong kain itu? Jawab ibuku: "Anakku, keduanya adalah hasil sedekahku sewaktu di dunia. Selama di dunia aku belum pernah bersedekah kecuali dengan sepotong roti dan sepotong kain. Karena itu, kedua barang itu aku jadikan penolak siksa neraka."
Aku bertanya lagi: "Ibuku, ayah di mana?" Jawab ibuku: "Ayahmu seorang yang dermawan sewaktu di dunia. Sekarang ayahmu berada di surga, tempat khusus bagi para dermawan."
Lalu aku datang ke surga menemui ayah. Di dalam surga ayah berdiri di tepi telaga Kautsar, sedang memberi minum kepada orang-orang yang datang menghadap. Ayah mengambil gelas dari Utsman bin Affan, Utsman dari Umar bin Khattab, dan Umar darimu ya Rasulullah.
Aku kemudian berkata kepada ayah: "Ayahku, istrimu yang taat beribadah dan selalu mendapatkan keridhaanmu kini berada di jurang neraka Jahanam. Sedangkan engkau memberikan minum air telaga Kautsar kepada setiap orang yang datang kepadamu. Padahal ibu adalah orang yang sangat kehausan di tengah panasnya api neraka. Aku berharap, ayah berkenan memberi segelas air minum kepada ibu."
Mendengar ucapanku, ayah berkata: "Hai anakku, sungguh ibumu bertempat tinggal bersama orang-orang kikir lagi bakhil, dan orang-orang yang suka berbuat maksiat. Allah mengharamkan air telaga ini bagi orang-orang bakhil dan orang-orang yang berlaku maksiat."
Namun, kemudian aku mengambil satu gelas air tanpa seizin ayah dan aku berikan kepada ibu yang sangat kehausan. Setelah air dalam gelas diminum ibu, aku mendengar hatif berseru: "Semoga Allah memberikan penyakit syaraf pada tanganmu. Sebab engkau telah memberi minum kepada orang yang bakhil dan berbuat maksiat." Dan, pada saat itu juga kemudian aku terjaga dari tidurku, dan tanganku kaku seperti sekarang ini.
Setelah mendengar penuturan kisah yang dialami perempuan yang menghadap, Rasulullah kemudian bersabda: "Kebaikan ibumu sewaktu di dunia saja membahayakanmu, terus bagaimana engkau dapat menolong ibumu diakhirat." Aisyah kemudian mengatakan, jika Rasulullah lantas meletakkan tangannya yang bermozah di atas tangan perempuan itu.
Dalam riwayat lain diterangkan: "Rasulullah meletakkan tongkatnya di atas tangan perempuan itu, seraya berdoa: "Ya Tuhanku, karena mimpi yang telah dia ceritakan, semoga Engkau berkenan menyembuhkan kembali tangan perempuan ini seperti semula." Seketika itu pula tangan perempuan yang menghadap Rasulullah kembali sehat, tanpa meninggalkan bekas sakit sedikitpun.