Pencarian
Polling
Bagaimanakah Website Masjid Agung Jami Malang ?
 
Jumlah Pengunjung
mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counterHari Ini157
mod_vvisit_counterKemarin187
mod_vvisit_counterMinggu Ini157
mod_vvisit_counterMinggu Lalu3903
mod_vvisit_counterBulan Ini20811
mod_vvisit_counterBulan Lalu23457
mod_vvisit_counterJumlah3108418

We have: 7 guests online
IP: 127.0.0.1
27 Apr, 2024



PostHeaderIcon Terbaru

Si Abid yang Merasa Paling Suci

Abdillah bin Mas'ud menerangkan, bahwa Rasulullah bersabda: "Malulah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu." Abdillah bin Mas'ud kemudian bertanya: "Ya Rasulullah, aku sudah merasa malu kepada Allah. Adakah malu-ku itu belum memenuhi syarat?"

Jawab Rasulullah: "Yang dimaksud malu kepada Allah yang sebenarnya adalah menjaga telinga, mata, mulut, dan hidung dari perbuatan maksiat, serta menjaga perut dari makanan haram dan syubhat. Selalu ingat mati yang akan menimpa diri, dan bencana yang akan menghancurkan amal kebajikan. Barang siapa menghendaki kebahagiaan akhirat, hendaklah menjauhi kemewahan dunia, dan selalu mengutamakan berpikir tentang kehidupan akhirat. Siapapun yang dapat melaksanakan hal-hal tersebut, berarti dia telah memiliki perasaan malu kepada Allah yang sebenar-benarnya.

Dalam riwayat lain, Muadz bin Jabal menerangkan, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Allah telah berfirman: "Hai anak Adam, malulah kepada-Ku ketika engkau melakukan maksiat, tentu Aku akan merasa malu kepadamu untuk memberikan siksa pada hari kiamat. Hai anak Adam, bertaubatlah kepada-Ku, tentu Aku akan memuliakanmu sebagai mana Aku memuliakan para nabi. Hai anak Adam, janganlah engkau memalingkan hatimu dari keridhaan-Ku. Sungguh bila engkau memalingkan hatimu dari keridhaan-Ku, tentu Aku akan menyiksamu dan tidak akan pernah memberikan pertolongan kepadamu."

"Hai anak Adam, bila di hari kiamat engkau datang dengan membawa amal kebajikan sebanyak yang dilakukan penduduk bumi, Aku tidak akan pernah menerima sebelum engkau percaya dengan penuh keyakinan terhadap janji dan ancaman-Ku. Hai anak Adam, sungguh Aku adalah dzat yang memberi rizki, sedangkan engkau adalah hamba yang menerima rizki. Engkau mengetahui dengan pasti, bahwa Aku telah banyak mencurahkan rizki kepadamu. Karenanya, janganlah engkau ingkar kepada-Ku lantaran rizkimu yang melimpah. Sungguh bila engkau ingkar kepada-Ku lantaran rizkimu  yang melimpah, tentu Aku akan menimpahkan adzab kepadamu."

"Hai anak Adam, peliharalah lima perkara yang telah Aku sebutkan. Bila engkau memeliharanya dengan baik, tentu Aku akan memasukkan dirimu ke dalam sorga  yang penuh dengan keridhaan-Ku."

Pada suatu ketika Umar bin Khathab bercerita: "Pada zaman dahulu ada seorang Abid (ahli ibadah) yang selalu memaksakan diri dalam beribadah. Dia merasa dirinya paling suci, sedangkan orang lain dinilai bersimbah dosa lantaran maksiat yang mereka lakukan. Dalam hatinya selalu tertanam perasaan: "Rahmat Allah hanya akan dicurahkan kepada orang ahli ibadah, bukan kepada pelaku maksiat."

Perasaan itu membuat si Abid meninggalkan pergaulan umum, mengisolasi diri dalam peribadatan. Tidak lagi mengenal silaturrahim.

Ketika di Abid sudah berada di akhirat, dia mengajukan pertanyaan kepada Allah: "Ya Allah, apakah yang Engkau berikan kepadaku sebagai balasan ibadahku sewaktu didunia?"

Jawab Allah: "Balasan buatmu adalah siksa neraka." Dengan terperanjat si Abid meminta penjelasan: "Ya Allah, terus apa arti ibadah yang telah aku lakukan?"

Jawab Allah: "Sebab sewaktu di dunia kamu telah memutuskan silaturrahim, yang berarti telah memutuskan rahmat-Ku. Kamu tidak peduli dengan orang-orang yang berada di sekitarmu, dan kamu sombong dengan ibadahmu. Karena itu, pada hari ini Aku putuskan pula rahmat-Ku kepadamu, sehingga siksa neraka yang paling pantas menjadi imbalan ibadahmu sewaktu di dunia."

 
Selamat Datang di Website Resmi Masjid Agung Jami Malang - Indonesia , Kirimkan Kritik, Saran dan Informasi ke admin@masjidjami.com