Pencarian
Polling
Bagaimanakah Website Masjid Agung Jami Malang ?
 
Jumlah Pengunjung
mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counterHari Ini210
mod_vvisit_counterKemarin603
mod_vvisit_counterMinggu Ini813
mod_vvisit_counterMinggu Lalu4641
mod_vvisit_counterBulan Ini22220
mod_vvisit_counterBulan Lalu23457
mod_vvisit_counterJumlah3109827

We have: 12 guests online
IP: 13.58.121.131
29 Apr, 2024



PostHeaderIcon Terbaru

PostHeaderIcon Haul KH Muhammad Qurtubi Diperingati

Haul KH Muhammad Qurtubi Diperingati

Peringatan Haul II KH Muhammad Qurtubi, pendiri dan pengasuh pondok pesantren Al-Ishlah desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara dilaksanakan Ahad (17/10) kemarin. Kegiatan tersebut dipusatkan dihalaman pesantren, Jalan Banyu Putih km. 1.

Sebelum haul Sabtu (16/10) lalu di aula pesantren diadakan Tahtimul Qur’an dan Ziarah Qubur ke makam almarhum di makam Tumenggung Cendol, letaknya 400 meter dari pesantren.

Panitia kegiatan, Abdur Rohim mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka memperingati haul II KH Muhammad Qurtubi. Sementara itu, KH Ahmad Sholeh, perwakilan dari shohibul hajat mengungkapkan kisah singkat perjalanan almarhum hingga menjadi pengasuh pesantren.

“Awal mulanya almarhum, setamat dari Madrasah Ibtidaiyah tahun 1956 mengadu nasib dengan bekerja di Semarang. Selang beberapa waktu beliau dianamati untuk mengajar agama disana. Karena beliau merasa belum memiliki ilmu cukup akhirnya pulang ke kampung halaman,” ungkap pengasuh pengajian Jum’at di serambi Masjid al-Falah.

Sejak saat itu, lanjutnya almarhum mengaji kepada KH Muslim Robayan bersama KH Ahmad Kholil, pengasuh pondok pesantren al-Falah. Meski harus menuntut ilmu agama, tambahnya, setiap pagi juga harus bekerja untuk menafkahi dirinya karena sejak kecil sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.

Setelah mengaji itu pula, tegasnya beliau kian alim hingga mengasuh pesantren yang diteruskan oleh putranya, Tolhah Mansur, alumnus pondok pesantren al-Falah, Ploso, Kediri.

H Ahmad Marzuqi, SE, Wakil Bupati Jepara yang turut hadir dalam sambutannya menyampaikan peringatan haul tidak hanya dilakukan untuk beberapa kali saja tetapi mesti diagendakan secara rutin. Menurutnya, dengan haul berarti mengingat jasa-jasa besar para pendahulu.

Sedangkan KH Nashiruddin, penceramah asal Tuban, Jawa Timur mengungkapkan dalam meneruskan perjuangan yang diwariskan oleh KH Muhammad Qurtubi harus dilandasi dengan ikhlas dan istiqamah. Hadir pula pada kesempatan itu, K Masykuri dan K Abdul Kholiq, pengurus Thariqah Naqsabandiyah Kholidiyah al-Ittihadiyah serta KH Abdullah Nawawi, besan almarhum KH Muhammad Qurtubi. (qim)

sumber : http://www.nu.or.id/

 
Selamat Datang di Website Resmi Masjid Agung Jami Malang - Indonesia , Kirimkan Kritik, Saran dan Informasi ke admin@masjidjami.com